Bioskop IMAGE

Bioskop IMAGE
Nonton Bareng....

Tahun Baru 2011

Tahun Baru 2011

Jumat, 04 Desember 2009

Di Natal ini aku kehilangan Mama


Aduh, anak mama ini malas sekali, ayo bangun..udah siang, “kata mama sambil memanjakanku “. Aku berusaha bangun, tapi badan ini serasa tak bisa digerakkan, badan ini sakit sekali dan aku lemas sekali. Tapi mama berusaha membangunkanku sambil memijat badanku, lalu meraba kepalaku dan berkata, ”aduh… badan kamu panas nak”. Saat itu juga mama langsung mengompresku dengan air dingin, dan membuatkan aku teh hangat, mama merawatku dengan hati seorang ibu yang sangat sayang sekali dengan anaknya. Akhirnya sore itu juga badanku mulai merasa nyaman dan segar. Aku bangun dari tempat tidur dan aku langsung pergi menghampiri mama. Teriakku, “ mama…mama…mama… terima kasih yah, aku terus memeluknya dengan erat dan menciumnya hingga mama terheran – heran melihatku, mama pun mencium dan memelukku “. Saat itu aku merasakan bahwa mama adalah tempat curahanku, tempat dimana aku senang, ia selalu membantu, saat aku susah pun ia selalu menolongku, saat aku sedih ia menghiburku. Sampai – sampai aku berkata, “ Terima kasih Tuhan aku bersyukur Kau berikan aku mama yang sangat baik, mama yang sangat sayang kepadaku. Beberapa bulan kemudian, mama yang wajahnya selalu senang, tiba – tiba menjadi sedih, ia sendiri merenung dan air mata mulai keluar perlahan – lahan. Saat aku melihatnya begitu, aku heran kenapa mama menangis? Aku pun mulai mendekati mama dan langsung memeluknya dan berkata, “ Ma… kok nangis?? “. Jawab mama denagan hati yang tegar, ah ga’ ada apa-apa kok nak, mama cuman sedikit pusing aja. Mama berusaha menutupi kesedihannya. Mama adalah mama yang tegar, ia tidak mau memberitahu aku dengan apa yang terjadi sebenarnya. Jawabku dengan tegas, “ aduh…mama mama… jangan sedih lagi, nanti kalo mama sedih aku juga sedih donk”. Akhirnya mama tidak bersedih,ia tetap kuat, dan tegar. Mama pun langsung membuatkan aku makanan yang enak dan kita berdua makan bersama – sama. Begitu senangnya aku dan mama yang lagi ngobrol, tiba – tiba saja terdengar suara kaki yang berjalan menuju ke arah kami yang sedang makan. Suara kaki melangkah, Tuk..Tuk..Tuk.. Halo semuanya, teriak Papa yang baru saja datang bertugas di Medan. Begitu melihat papa datang aku langsung memeluknya erat – erat dan menciumnya. Mama yang tadinya sedih, menjadi tertawa karna melihat aku yang begitu sayang dengan papa. Huu.. papa bikin kaget aja, kok papa ga’ bilang – bilang sih kalo mau datang? “ Tanyaku dengan hati yg senang ”. Jawab papa sambil tersenyum, kan mau ngasih kejutan buat kalian berdua. Akhirnya hatiku semakin senang karna mama udah ga’ sedih lagi dan papa udah kembali. Aku bersyukur sekali Tuhan… Engkau sudah membuatku senang, engkau juga membuat mamaku senang. Waktu demi waktu udah terlewati, tak terasa seminggu lagi hari natal akan tiba. Aku pun udah memasuki semester akhir. Aku bersyukur sekali punya kedua orang tua yang mendukungku dan aku selalu ingat kata - kata mama, ” Maju, semangat and never give up...” .Sementara aku lagi sibuk – sibuknya membuat skripsi, mama juga sibuk membuat kue untuk natal nanti, tapi apa yang terjadi dengan mama, tiba – tiba terdengar suara gelas pecah, aku kaget dan langsung keluar dari kamar dan melihatnya. Teriakku kaget, “Ah.. mama..mama..mama kenapa?”.Teriakku, “Papa.... cepat pa..mama pingsan..”. Mendengar suara aku berteriak, papa langsung cepat – cepat keluar dari kamar dan menghampiriku. Teriak papa, “Aduh.. cepat kamu telepon dokter sekarang ”. Aku langsung menuju ke arah telepon, Jawabku dengan gugup ” Dokter.. tolong segera datang, mama saya pingsan” . Saat itu juga hatiku gelisah dan takut, kuberkata dalam hati ada apa sebenarnya dengan mama. Setelah dokter memeriksa mama, aku langsung menghampiri mama dan terus berada di dekatnya, aku mulai mengeluarkan air mata dan berkata, ma.. mama kenapa? aku terus ada didekat mama. Tak terasa pagi tiba, mama terbangun dan ia mengelus kepalaku dan berkata “Hey nak.. bangun, saatnya untuk pergi kuliah”. Begitu mendengar mama yang membangunku, hatiku mulai senang karna bisa melihat mama pulih lagi. Begitu senangnya, aku langsung memeluk mama dan berkata, “ ma.. mama jangan terlalu capek dan ga’ usah buat kue, nanti aku saja? ”. Aku takut kehilangan mama… Jawab mama dengan senyumannya, “ mama ga’ apa – apa kok, sudah saatnya kamu siap – siap ke kampus, nanti telat lho.”Melihat mama yang udah sehat lagi, hatiku berkata, “ Thank you Lord ”. Akhirnya tibalah hari natal, saatnya aku, mama dan papa berkumpul lagi. Kataku, ” Oh Tuhan aku sungguh bersukacita karna Engkau telah memulihkan mamaku dan kami bisa berkumpul lagi ”.Bagiku di hari natal ini adalah hal yang paling bahagia, Engkau juga sudah membuatku manjadi orang yang sukses dalam menyelesaikan kuliah dgn nilai yang memuaskan. Teriakku,” Thank You Lord ”. Beberapa bulan kemudian kesehatan mama mulai terulang lagi, tapi aku hanya berpikir kalo mama mungkin terlalu capek. Ternyata penyakit mama sangat fatal, aku sama sekali tidak tahu yang sebenarnya. Papa selama ini menyembunyikan penyakit mama dari aku. Saat itu juga mama yang berada dirumah sakit hanya bisa tertidur tanpa bisa apa – apa, melihat mama seperti itu hatiku semakin sedih. Dengan penasaran penyakit mama sebenarnya apa, aku langsung menghampiri papa, tanyaku dengan tegas, “ Pa… kenapa mama? “. Melihatku yang begitu sedih, akhirnya papa mulai cerita. Jawab papa dengan wajah yang sedih, “ saat ini kondisi mama memang semakin menurun, mama terkena KANKER RAHIM stadium lanjut, kata dokter bisa di operasi cuman resikonya besar. Papa udah berusaha melakukan yang terbaik, dan papa juga udah bicara dengan mamamu, tapi mama ga mau di operasi. Mendengar cerita papa, hatiku semakin sedih, aku tidak tahu mau bilang apa lagi. Aku hanya menangis dan menangis sambil ku peluk papa dan mengatakan kenapa harus begini dan kenapa sakit mama begitu berat. Papa hanya terdiam dan mengelus kepalaku, aku mulai memberontak dan berteriak keras,” kenapa harus mama !!!!!”. Papa terus memelukku erat - erat dan mengatakan “ Sudahlah nak, percayalah pasti mama sembuh “. Aku hanya terus menangis betapa berartinya mama bagiku.Teriakku “ Don’t Go Mama.Beberapa minggu kemudian, mama masih juga terbaring lemas dan tak berdaya. Hatiku hanya merasakan kesedihan yang terus menerus, hingga mata ini serasa sakit karna air mata yang terus keluar. Aku hanya berada terus di samping mama dan berdoa kepada Tuhan biar mama di beri kesembuhan dan bisa bersama – sama dengan kami. Saat ini juga aku melipat kedua tanganku dan kepala menunduk hingga air mata terus berjatuhan ke lantai. Tanyaku kepada Tuhan, Bapa.. ampunilah aku, ampunilah mamaku, ampunilah papaku.. aku datang kepadaMu dengan hati yang sedih, Bapa biarlah Kau yang menyembuhkan Mamaku and I Believe you God. Bapa biarlah mujizatMu yang terjadi untuk mamaku, aku percaya ketika aku terus berdoa, mama akan sembuh. Hanya satu permintaanku Bapa yaitu buat mijizatMu terjadi dengan mama. Hanya dalam nama Yesus aku sudah berdoa dan mengucap syukur. Amien.Begitu aku selesai berdoa, aku langsung menghampiri mama yang terbaring di tempat tidur. Tanyaku dengan hati yang sedih, “ Ma… bangun, aku datang untuk mama dan aku mau mama mendengarkan curahan hatiku “ Aku terus bicara di hadapan mama hingga akhirnya tangan mama mulai bergerak dan perlahan – lahan mata mama terbuka. Merasakan dan melihat itu semuanya hatiku menjadi senang dan aku berteriak,Thank you Lord. Begitu senangnya melihat bergerak aku langsung memeluknya erat – erat dan mengatakan mama harus kuat dan percaya pasti sembuh. Jawab mama sambil mengangguk kepalanya, “ Iya nak..” Tak sampai disitu, kondisi mama memang pulih kembali, tetapi saat ini juga mama masih memakai oksigen dan infus dimana –mana. Tapi aku terus berdoa dan percaya klo Tuhan pasti bisa menyembuhkan mamaku.Beberapa minggu kemudian, mama gawat lagi, dan kali ini mama hanya bisa berserah kepada Tuhan. Tapi aku tetap terus memberontak karna aku percaya kalo Tuhan pasti bisa menyembuhkan mama. Papa terus memberiku arahan bahwa mama akan lebih bahagia lagi jika ia bersama Jesus. Aku tetap tidak mau menerima itu, aku terus berteriak” Tidak !!!! Mama pasti sembuh, pasti Tuhan Yesus sembuhkan mama, aku percaya itu Tuhan “. Tiba saatnya masa kritis buat mama, dimana mama terus memnggilku dengan nada yang susah di ucapkan.Aku tidak tega lagi melihat mama, aku hanya terus menangis, tapi mama terus memanggilku. Akhirnya aku pun mendekati mama dan memegang tangannya sambil air mata ini terus mengalir. Jawabku dengan air mata yang terus berjatuhan di tangan mama, “ Ma.. aku minta maaf, aku janji jadi anak yang rajin dan penurut ”. Mendengar seruanku, akhirnya mama pun mengembuskan nafas terakhir dan matanya pun mulai tertutup. Teriakku “ TIDAK !!! MAMA DON’T GO…… JANGAN PERGI….. “ Papa terus memelukku dan berkata, “ sudahlah nak, relakan mama karna Tuhan memberikan yang terbaik buat mama ”. Saat itu juga hatiku mulai marah dengan Tuhan, karna tadinya aku percaya kalo mama itu pasti sembuh tapi mengapa mama malah pergi !!!. aku terus memberontak dan memberontak, papa terus memberiku nasehat. Kata papa, ” mama sudah bahagia bersama Yesus, apa yang sudah kita lakukan buat mama, itulah yang terbaik dan Tuhan sudah berikan kesembuhan bagi mama yaitu di dalam rohaninya dan seisi keluarganya. Kata papa sambil memeluk aku, “ kamu harus tetap kuat dan mengucap syukurlah kepada Tuhan karna Tuhan masih memberikan kamu papa yang sekarang masih ada mendukung dan mendampingi kamu, percayalah nak, Tuhan itu baik “. Mendengar kata – kata papa, hatiku mulai pulih dan kesedihanku pun mulai larut. Aku pun mengucap syukur, Tuhan Engkau sudah memberikan yang terbaik buat mama, papa, dan. ” Thank You Lord ....kataku sambil memeluk papa ”.

Rabu, 30 September 2009

Lebih Penting dari Medali Emas Olimpiade


Untuk bisa lolos ke olimpiade membutuhkan perjuangan bertahun-tahun mencucurkan keringat, menahan rasa sakit dan keteguhan dalam berlatih. Namun beberapa atlit paling berbakat di dunia yang bertanding dalam olimpiade Beijing ingin dunia mengetahui bahwa ada sesuatu yang lebih penting daripada memenangkan medali emas, hal itu adalah hubungan dengan Tuhan.

Mereka adalah Allyson Felix, juara lari 200 m yang memenangkan 3 kali pertandingan pada US Outdoor dan menyandang medali perak pada olimpiade 2004; Brian Clay, pemegang medali perak pada cabang decathlon Olimpiade 2004; dan Ryan Hall, pelari marathon pada olimpiade Beijing 2008 kali ini. Mereka hanyalah beberapa atlit yang pada olimpiade 2008 ini bukan sekedar bertanding, tapi lebih dari itu tujuan utama mereka adalah membagikan iman mereka dalam Kristus pada para penggemarnya.

Melalui website BeyondTheUltimate.org, yang disponsori pleh sebuah pelayanan yang bernama Athletes In Action, para atlit ini membagikan kisah mereka tentang tujuan utama mereka dalam hidup.
"Iman saya adalah hala yang paling penting dalam seluruh aspek kehidupan saya," Felix menuliskan dalam sebuah halaman BeyondTheUltimate.org "Kehidupan masa kecil saya tidaklah sempurna. Saya pernah mengalami masa-masa sulit dan melalukan beberapa pilihan yang saya sesali, tetapi saya sangat bersyukur karena Tuhan tidak pernah berhenti mengasihi saya."
Felix yang ayahnya adalah seorang professor di sebuah seminari mengatakan bahwa setiap kali dia berlari, dia berharap orang-orang bisa melihat karakter Kristus dalam hidupnya.
Ayat favoritenya adalah Filipi 4 :6-7, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan sengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memeliharahati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."
Ayat tersebut selalu menguatkan hati saya ketika saya menghadapi berbagai tekanan, dan juga memberi ketenangan ketika harus melewati berbagai pergumulan hidup." Dia menambahkan bahwa seseorang memerlukan sebuah hasrat dan alasan yang kuat untuk melalukan sesuatu.
"Tujuan adalah hal yang penting yang saya rasa akan mengarahkan seseorang kepada kesuksesan," demikian felix membagikan apa yang ia percayai. "Saya tahu bahwa talenta saya berasal dari Tuhan. Dan itulah yang menjadi tujuan saya : Berlari untuk memuliakan Dia."

Demikian juga yang dibagikan oleh Ryan Hall, pelari marathon pada Olimpiade kali ini. Kedamaian yang didapatnya dalam Kristuslah yang membuatnya bisa berlari dengan baik. Mimpi Hall tentang olimpiade sudah dimilikinya sejak kelas 8 ketika dia berlari sejauh 15 mil mengelilingi kota. Dari titik itu, dia mulai menaruh rasa berharga dan kebahagiaannya dengan berlari.
"Hasilnya adalah frustasi, ketakutan, depresi dan rasa kosong dalam hidup saya,"demikian ungkap Hall. "Tetapi ketika saya menjadi dekat dengan Kristus, rasa kosong dan kepuasan sya semakin hari semakin bertumbuh dan hal itu rasanya lebih dari memenangkan sebuah pertandingan."

Brian Clay juga mengatakan bahwa iman membantunya mengerti bahwa "kemenangan bukanlah segala-galanya."
Setiap orang sedang berada dalam gelanggang pertandingan, itulah yang tertulis dalam ibrani 12:1-2, "Karena iman kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk disebelah kanan Tahta Allah."

Itu adalah pertandingan kehidupan, dan kemenangan dalam pertandingan ini lebih penting dari medali emas manapun yang ada didalam dunia ini. Untuk memenangkan pertandingan ini, petunjuknya sudah jelas :

  1. Tanggalkan semua beban dan dosa yang merintangi
  2. Berlomba dengan tekun
  3. Mengarahkan mata kita pada Yesus
Inilah hadiah yang akan menanti, iman yang sempurna dan mahkota kehidupan. Jadi tetap semangat, terus bertanding. Jangan lupa, ada para penonton, fans dan cheeleader yang menyemangati dan memperhatikan loh "karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita." Jadi jangan cepat putus asa, karena pemenang bukanlah mereka yang tidak pernah gagal, tetapi mereka yang tidak pernah menyerah. Yes ! Anak-anak Tuhan ditentukan untuk menjadi lebih dari pemenang. Semangat !

Minggu, 28 Juni 2009

SEJARAH PEMBENTUKAN NAMA IMAGE

Written by Jeffrey Kurniawan
Tuesday, 17 July 2007 16:26

Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB) merupakan sebuah gereja yang dimulai oleh sekelompok anak-anak muda yang menangkap visi dari Allah. Oleh anugerah Allah, GKPB mengalami perkembangan yang sangat baik tetapi GKPB tetap tidak melupakan beban untuk melayani anak-anak muda.

Melihat pentingnya melayani anak-anak muda maka pada tahun 1996 diadakan pertemuan di Bandung untuk membentuk komisi khusus bagi anak-anak muda di dalam kepengurusan Majelis Pusat GKPB yang selanjtnya dikenal dengan komisi PPM (Pelajar, Pemuda dan Mahasiswa).

Pada tahun 2000, Komisi PPM mengadakan Konvensi Pemuda Nasional GKPB pertama yang diberi nama Youth Impetus. Di dalam pertemuan Youth Impetus inilah lahir sebuah visi untuk pelayanan anak-anak muda GKPB yaitu Menjadi generasi penggerak dalam kebangunan rohani, pembaharuan moral yang Alkitabiah, pembaharuan gereja dan perintisan gereja.

Pada tahun 2001, pengurus Majelis Pusat GKPB mengadakan rapat di Lembang. Salah satu topik yang dibahas pada saat rapat tersebut adalah mengenai keberadaan pelayanan ank muda GKPB. Menurut pemikiran para pengurus Majelis pusat GKPB, kegerakan pelayanan anak-muda di Indonesia sangatlah diperlukan dan anak-anak muda GKPB harus bisa menjadi pionir untuk mewujudkan kegerakan tersebut. Melalui diskusi dan pembicaraan yang cukup intens maka salah satu hal yang dianggap penting untuk mewujudkan hal tersebut adalah adanya penyeragaman nama dan visi untuk pelayanan anak muda GKPB.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa sejalan dengan perkembangan gereja-gereja lokal GKPB, maka pelayanan anak-anak muda mulai banyak bermunculan di dalam gereja-gereja lokal GKPB. Masing-masing pelayanan anak Muda GKPB memiliki ciri khas dan metode yang disesuaikan dengan konteks daerah dimana mereka berada. Selain itu, masing-masing pelayanan anak muda GKPB di dalam jemaat lokal memiliki nama dan visi yang berbeda-beda. Karena itu Pengurus Majelis Pusat GKPB (MP-GKPB) meminta komisi PPM untuk melakukan penjajakan agar penyeragaman nama dan visi di dalam tubuh pelayanan anak muda GKPB dapat terwujud.

Setelah mendapat mandat dari pengurus MP-GKPB, maka komisi PPM mulai mengadakan konsolidasi ke beberapa gereja lokal GKPB untuk mendapatkan masukan tentang rencana penyeragaman nama dan visi pelayanan anak muda GKPB. Respon dari masin-masing gereja lokal berbeda-beda. Ada yang menyambut dengan antusias namun tidak sedikit yang menolak dengan berbagai alasan serta menganggap semua itu belum perlu dilakukan dan lebih baik tetap dalam keadaannya seperti saat itu. Respon-respon dari gereja-gereja lokal tersebut disampaikan oleh komisi PPM kepada MP-GKPB dan diputuskan agar rencana penyeragaman nama dan visi ditunda terlebih dahulu sambil melihat perkembangan yang ada.

Pada tahun 2002, para pengurus MP-GKPB mengadakan rapat dan kembali menyinggung tentang realisasi penyeragaman nama dan visi pelayanan anak muda. Mandat kembali diberikan kepada komisi PPM untuk melakukan penjajakan penyeragaman nama dan visi pelananan anak muda GKPB. Memang untuk melakukan perubahan tidaklah mudah tetapi dengan anugerah Allah semuanya bisa berjalan.

Setelah melalui sosialisasi dan pendekatan yang berulang kali akhirnya mulai ada keterbukaan dari berbagai pelayanananak muda di gereja-gereja lokal GKPB mengenai penyeragaman nama dan visi. Hal ini membuat komisi PPM bergerak cepat dengan melakukan persiapan untuk dapat mempertemukan para pemimpin pelayanan anak muda GKPB sehingga masalah penyeragaman nama dan visi bisa diwujudkan. KarAena itu komisi PPM mengambil keputusan untuk mengadakan pertemuan khusus para pemimpin pelayanan anak-anak muda GKPB di sela-sela acara konvensi Pemuda Nasional: Youth Impetus III yang dilangsungkan di Lembang dari tanggal 1-4 Juli 2003.

Setelah mengadakan pembicaraan dan diskusi yang hangat antar pemimpin pelayanan anak muda maka mayoritas yang hadir di dalam pertemuan tersebut sepakat tentang pentingnya dilakukan penyeragaman nama dan visi. Mengenai penyeragaman visi, semua yang hadir sepakat untuk menggunakan visi yang sudah ada yaitu hasil Youth Impetus I. Sedangkan untuk nama, dilakukan pengumpulan usulan-usulan nama pelayanan. Ada beberapa usulan sehingga perlu dilakukan pemungutan suara dimana nama IMAGE (Impacting All Generations) memperoleh suara terbanyak.

Akhirnya pada tanggal 3 Juli 2004, mayoritas para pemimpin pelayanan anak muda yang berjumlah kira-kira 50 orang yang berasal dari berbagai gereja lokal GKPB sepakat untuk melakukan penyeragaman nama dan visi yaitu IMAGE dengan visinya: Menjadi generasi penggerak dalam kebangunan rohani, pembaharuan moral yang Alkitabiah, pembaharuan gereja dan perintisan gereja.

Kamis, 30 April 2009

A NEW BEGINNING (Awal yang baru)

Kebangkitan Yesus adalah kebenaran yang membawa kita kepada pengenalan terhadap karya Kristus, yang memberikan awal kehidupan baru karena didalamnya ada kuasa kebangkitan yang sangat penting dalam kehidupan kita.

Paling tidak ada 7 alasan mengapa kebangkitan Yesus penting dalam kehidupan kita orang percaya:

1. Kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Yesus adalah anak Allah yang berkuasa.Yesus berkata: Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku." (Yohanes 10:17-18)

2. Kebangkitan Yesus menjamin kemanjuran kematiaan-Nya yang menebus,dan kepercayaan kita kepada Kristus tidak sia-sia.Paulus mengatakan : " Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.( 1 KOrintus 15:17 )

3. Kebangkitan Yesus membuktikan klebenaran Alkitab. Pemazmur berkata: " Sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.(Mazmur 16:10).Dalam kitab Lukas Yesus sendiri berkata tentang apa yang dikatakan kitab suci tentang diri-Nya yaitu:" Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,
dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem (Lukas 24:44-47)

4. Kebangkitan Yesus memastikan penghakiman orang fasik dimasa depan.Rasul Paulus mengatakan: " Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat. Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati."( Kisah 17:30-31)

5. Kebangkitan Yesus mendasari karunia Roh Kudus dan pemberian hidup kekal dan pelayanan-Nya disorga sebagai perantara bagi orang percaya.Kitab Yohanes mengatakan: "Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Paulus mengatakan: "Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.".Demikian juga juga kitab Ibrani berkata:" Dan dalam jumlah yang besar mereka telah menjadi imam, karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam.
Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.
Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka. Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga, yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban. Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.( Ibrani 7:23-28)

6. Kebangkitan Yesus meastikan warisan orang percaya kelak disorga dan kebangkitan orang percaya yang telah mati ketika Tuhan datang. Paulus berakata dijemaat Tesalonika :" Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.
Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini( 1 Tesalonika 4:13-18)

7. Kebangkitan Yesus menjadikan kita memiliki kuasa kebangkitan seperti Yesus,menang atas maut,setan,,masalah dalam kehidupankita sehari-hari.Di jemaat Korintus paulus juga berkata:" Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Inilah berita kebangkitan Yesus yang merupakan awal yang baru dalam kehidupan kita karena didalamnya ada kuasa kebangkitan,kemenangan yang kita butuhkan setiap hari karena kita bukan hanya menang tetapi lebih dari pemenang.

by Pdt Alex Karamoy MMin

Kamis, 02 April 2009

ELEVATE

Bila Anda ke kota London, Inggris, Anda akan menjumpai sebuah rumah sakit yang megah dan yang bernama University College Hospital. Di rumah sakit yang letaknya dekat Euston Square Station inilah para mahasiswa kedokteran University College London dididik dan melakukan kerja praktek.

Silakan Anda memasuki rumah sakit ini, dan di salah satu ruangan dari sisi selatan gedung utamanya Anda akan menemukan sebuah almari kayu yang berpintu kaca. Sekilas almari yang berukuran sedang dengan tinggi hampir dua setengah meter itu nampak biasa-biasa, tidak ada yang sesuatu yang istimewa. Namun apabila Anda melihat apa yang tersimpan dalam almari tersebut, Anda akan merasa terkejut. Almari ini berisi sebuah mumi seorang laki-laki yang mengenakan pakaian abad ke XIX, dalam posisi duduk dengan kepala yang terbuat dari lilin.

Mumi tersebut adalah jasad dari Jeremy Bentham, seorang filsuf, ahli hukum dan tokoh pembaharu tatanan sosial yang hidup dua ratus tahun yang lampau di kota London. Sebelum meninggal ia mewariskan sebidang tanah yang luas untuk digunakan sebagai lahan bagi pendirian sebuah rumah sakit, yaitu University College Hospital. Selain itu ia juga meninggalkan wasiat yang antara lain berisi keinginannya agar mayatnya diawetkan dan disimpan dalam sebuah almari.

Setiap tahun, dalam rapat tahunan dewan pengurus rumah sakit University College Hospital, sesuai dengan wasiat yang ia tinggalkan, almari yang berisi mumi Jeremy Bentham harus dihadirkan. Jeremy walaupun sudah meninggal masih tercatat sebagai anggota pengurus rumah sakit tersebut.

Sebagaimana lazimnya, di awal rapat pimpinan rapat akan memperkenalkan satu persatu peserta rapat yang hadir. Setelah semua peserta rapat diperkenalkan, akhirnya pimpinan rapat akan memperkenalkan mumi Jeremy Bentham dengan berkata:
“Ladies and gentlemen, I would like to introduce Mr. Jeremy Bentham, present but not voting,”
bapak-bapak dan ibu-ibu, saya inginmemperkenalkan tuan Jeremy Bentham, hadir namun tak memberikan suara.

Present but not voting! Hadir di dunia namun tak membawa dampak apapun juga bagi lingkungan sekitarnya. Ada, namun sama seperti tidak ada. Eksis, namun tak mampu mempengaruhi dan justru dipengaruhi oleh keadaan di sekitarnya. Untuk suatu masyarakat semaju penduduk negeri Inggris, tradisi ini sungguh terasa sangat konyol. Namun sesungguhnya tak sedikit orang yang hidup seperti keadaan mumi Bentham. Mereka hidup seperti jarum penunjuk sebuah termometer yang naik turunnya didikte oleh suhu lingkungan, bukan sebagai termostat yang justru mengatur suhu sekitarnya.

elevate_logo_-_small-150x145ELEVATE

Ya, tidak sedikit orang yang menjalani kehidupan seperti demikian. Yang bersangkutan merasa bahwa ia merupakan korban dari lingkungannya tanpa ia sanggup mengubahnya. Ia merasa dirinya sebagai korban dari nasib tanpa sanggup menghindarinya. Sebagai akibat yang bersangkutan merasa frustrasi dengan dirinya sendiri, merasa putus asa dan enggan menghadapi realita kehidupan.

Janji Tuhan

Tak dapat dipungkiri bahwa tahun 2008 yang baru saja kita lalui merupakan tahun penuh dengan tantangan secara ekonomi. Krisis ekonomi yang menimpa Amerika Serikat dalam waktu sekejap telah menyebar ke seluruh dunia dan menyeret seluruh dunia ke dalam jurang resesi ekonomi yang berat. Pelbagai perusahaan besar baik di Amerika dan Eropa jatuh bangkrut. Dunia perbankan di hampir semua negara mengalami goncangan. Angka pengangguran membumbung tinggi.

Itu belum akhirnya. Para ahli ekonomi memprediksi bahwa krisis ekonomi ini akan semakin bertambah berat di semester pertama tahun 2009. Bukan itu saja, para ahli ekonomi juga memperkirakan memerlukan waktu yang cukup lama bagi dunia untuk dapat keluar dari masa resesi ekonomi ini. Pertanyaannya sekarang adalah, masih adakah masa depan bagi kita semua?

Orang yang hidup dengan Tuhan sebagai gembala bagi dirinya akan mampu berkata kepada Tuhan seperti yang ditulis dalam Mazmur 23:5 “Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan lawanku.” Artinya di masa yang sukar Tuhan tetap memelihara umat-Nya. Dengan kata lain, Tuhan berjanji bahwa Ia akan menolong kita untuk mampu mengatasi pelbagai badai kesulitan yang sedang menimpa dunia saat ini. Ya, seperti seekor rajawali kita akan mampu naik terbang tinggi, elevate, melintasi taufan kehidupan yang sedang mengamuk. Bukankah itu yang dilakukan oleh seekor rajawali di saat badai menerpa? Ia justru akan terbang lebih tinggi lagi, melayang tinggi di atas badai. Itu sebabnya tahun 2009 kita yakini sebagai Tahun ELEVATE, tahun peningkatan. Tahun di mana kita akan melihat Tuhan meningkatkan iman kita, meningkatkan anugerah-Nya dalam hidup kita, sehingga kita mengalami peningkatan pertolongan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Singkat kata, dalam Tahun Elevate ini kita dapat hidup melintasi keadaan situasi sekitar kita, bukan didikte apalagi diporakporandakan
oleh kesulitan di sekitar kita. Iman, anugerah dan pertolongan Tuhan yang memampukan kita berjalan dalam kemenangan di tahun 2009!

Menaruh diri dalam penggembalaan Tuhan

Janji pemeliharaan di masa sukar, sebagaimana yang diungkapkan dalam Mazmur 23:5 di atas, disediakan Tuhan
bagi orang-orang yang memasrahkan diri kedalam penggembalaan-Nya. Artinya yang bersangkutan menempatkan diri sebagai seekor domba yang berada di dalam tuntunan dan pengayoman Tuhan, Sang Gembala yang Baik.

Dengan perkataan lain, janji untuk mengalami Tahun Elevate ini memiliki persyaratan, yaitu keharusan bagi kita Tahun Peningkatan, ELEVATE, adalah tahun di mana kita akan mengalami peningkatan iman, anugerah dan pertolongan Tuhan untuk menaruhkan diri dalam penggembalaan Tuhan. Secara praktis, tindakan ini mengandung dua implikasi: yaitu pertama hidup bergantung kepada Tuhan, kedua hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Hidup bergantung kepada Tuhan

Apakah wujud yang paling sederhana dari hidup bergantung kepada Tuhan? Doa dan puasa! Orang yang benar-benar berdoa dan berpuasa adalah orang yang dengan sungguh-sungguh berharap serta meminta pertolongan Tuhan. Memang tidak semua doa dan puasa adalah ekspresi dari sikap bergantung kepada Tuhan. Bila doa dan puasa tersebut dilakukan hanya sebagai kewajiban dan tidak lahir dari hati yang pasrah kepada Tuhan, maka hal tersebut tak lebih dari kegiatan jasmaniah yang tidak membawa sedikit pun dampak rohaniah terhadap orang yang melakukannya.

Oleh karena itu bila kita sungguh-sungguh mengharapkan Tahun 2009 sebagai Tahun Elevate, Tahun Peningkatan, maka kita harus mewarnai tahun ini dengan sikap hati yang prihatin serta berserah kepada Tuhan, dan hal tersebut kita ekspresikan dalam bentuk doa dan puasa. Tahun ini kita wajib meningkatkan kehidupan doa dan puasa kita.

Untuk itu kita perlu menata ulang dan menjalankan doa pribadi, doa bersama dalam keluarga serta dalam jemaat secara tertib dan disiplin. Setiap orang wajib memiliki jadwal doa pribadi setiap hari, secara teratur bersama-sama dengan keluarga, dan dalam jemaat. Dalam masa yang urgen seperti hari-hari ini kemalasan untuk berdoa tidak boleh ditolerir lagi. Perasaan hati yang enggan berpuasa tak boleh dituruti. Kita harus sungguh-sungguh memprioritaskan waktu persekutuan kita dengan Tuhan setiap hari. Dari sanalah kita dapat menimba kekuatan, sehingga kita iman, anugerah dan pertolongan Tuhan meningkat dalam kehidupan kita.

Hidup sesuai dengan kehendak Tuhan

Seekor domba yang sungguh-sungguh memasrahkan hidupnya kepada gembalanya akan berjalan menuruti tuntunan sang gembala. Ia tidak akan berjalan menyimpang dari jejak-jejak kaki sang gembala. Sebaliknya ia akan berjalan di belakang sang gembala dan mengikut kemana saja sang gembala memimpin dirinya. Artinya yang bersangkutan dengan sukarela berjalan menuruti kehendak dari sang gembala.

Orang yang berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan akan berjalan dalam kebenaran. Tuhan tidak pernah memimpin umat-Nya untuk berjalan di jalan yang salah. Ia menuntun umat-Nya di jalan yang benar, yaitu agar umat-Nya berperilaku benar, sesuai dengan firman-Nya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sebaliknya dari hidup dalam dosa dan menyimpang dari tuntunan Tuhan, uamt Tuhan harus hidup mengenal kebenaran dan mengamalkan kebenaran dalam kehidupan mereka, baik di rumah tangga, gereja dan lingkungan mereka sehari-hari.

Dari manakah kita dapat mengenal kebenaran? Yaitu dari membaca Alkitab dan merenungkan penerapannya bagi kehidupan kita. Tahun 2009 ini perlu kita isi dengan membaca Alkitab secara lebih serius. Saya sangat menganjurkan setiap orang membaca Alkitab secara teratur setiap hari, serta menyelesaikan pembacaan Alkitab secara lengkap dalam setahun. Ikutilah program pembacaan Alkitab The Living Word setiap hari, melaluinya Anda akan membangun sikap disiplin membaca Alkitab dan menyelesaikan pembacaan seluruh Alkitab secara lengkap dalam satu tahun ini.

Dua implikasi dari hidup dalam penggembalaan Tuhan:
pertama, hidup bergantung kepada Tuhan; kedua, hidup sesuai dengan kehendak-Nya

Saya juga sangat menganjurkan setiap orang untuk secara teratur membuat jurnal perenungan Alkitab. Ya, disamping dibaca, Alkitab harus direnungkan sehingga tertanam dalam lubuk hati kita. Dengan demikian kehidupan kita akan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang tidak pernah layu daunnya, sebaliknya selalu menghasilkan buah pada musimnya.

Bukan itu saja, selain membaca dan merenungkan firman Tuhan, kita juga harus mengamalkan kebenaran firman Tuhan tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari. Tanpa dipraktekkan maka firman Tuhan yang kita baca dan renungkan tidak akan membawa dampak yang semustinya dalam kehidupan kita. Singkat kata, kita harus mempraktekkan kebenaran itu sesulit apapun keadaan yang sedang kita hadapi. Justru langkah-langkah iman, yaitu melakukan perintah dan kehendak Tuhan itulah yang akan membuka pintu mujizat pertolongan Tuhan.

Akhirul Kata

Berdoa, berpuasa, membaca Alkitab, merenungkan firman Tuhan serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, kelima praktika itulah yang wajib kita tingkatkan di sepanjang Tahun 2009. Sikap hati yang mendorong tindakan-tindakan ini akan mendatangkan uluran tangan Tuhan yang mengangkat kita. Sesuai dengan firman-Nya di dalam Efesus 4:10, “rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu,” maka bila kita sungguh-sungguh merendahkan diri yaitu dengan menaruhkan hidup dalam penggembalaan Tuhan, maka kita akan mengalami peningkatan iman, anugerah dan pertolongan Tuhan.

Artinya, sesulit apapun keadaan di sekitar kita di tahun 2009 kita akan mampu hidup melintasinya dalam kemenangan. Sebaliknya dari hidup dalam kekuatiran, stress dan depresi, justru di tahun ini kita akan berjalan dalam sukacita dan damai sejahtera, sebab tangan Tuhan yang menuntun kita melewati tahun ini sebagai Tahun Peningkatan, Elevate!

(Dr. Bambang Widjaja)

Di sepanjang Tahun 2009 kita wajib meningkatkan lima praktika, yaitu: berdoa, berpuasa, membaca Alkitab, merenungkan firman Tuhan serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari‐hari

Rabu, 01 April 2009

CARA PANDANG TERHADAP BEBAN HIDUP

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kira segelas air ini?"
Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr."

Ini bukanlah masalah berat, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya. Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."kata Covey.

"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey. "Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".

Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Apalagi berserah meminta pertolongan Tuhan dengan berdoa.

Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan bawa
pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada dipundak anda hari ini, coba
tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi.

Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya...!! Hal terindah dan terbaik
di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita.

Bukan berat beban yang membuat kita menjadi stress, tetapi berapa lama kita memikul beban tersebut.

Start the day with pray, smile and have a good day........