Bioskop IMAGE

Bioskop IMAGE
Nonton Bareng....

Tahun Baru 2011

Tahun Baru 2011

Kamis, 30 April 2009

A NEW BEGINNING (Awal yang baru)

Kebangkitan Yesus adalah kebenaran yang membawa kita kepada pengenalan terhadap karya Kristus, yang memberikan awal kehidupan baru karena didalamnya ada kuasa kebangkitan yang sangat penting dalam kehidupan kita.

Paling tidak ada 7 alasan mengapa kebangkitan Yesus penting dalam kehidupan kita orang percaya:

1. Kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Yesus adalah anak Allah yang berkuasa.Yesus berkata: Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku." (Yohanes 10:17-18)

2. Kebangkitan Yesus menjamin kemanjuran kematiaan-Nya yang menebus,dan kepercayaan kita kepada Kristus tidak sia-sia.Paulus mengatakan : " Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.( 1 KOrintus 15:17 )

3. Kebangkitan Yesus membuktikan klebenaran Alkitab. Pemazmur berkata: " Sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.(Mazmur 16:10).Dalam kitab Lukas Yesus sendiri berkata tentang apa yang dikatakan kitab suci tentang diri-Nya yaitu:" Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,
dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem (Lukas 24:44-47)

4. Kebangkitan Yesus memastikan penghakiman orang fasik dimasa depan.Rasul Paulus mengatakan: " Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat. Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati."( Kisah 17:30-31)

5. Kebangkitan Yesus mendasari karunia Roh Kudus dan pemberian hidup kekal dan pelayanan-Nya disorga sebagai perantara bagi orang percaya.Kitab Yohanes mengatakan: "Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Paulus mengatakan: "Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.".Demikian juga juga kitab Ibrani berkata:" Dan dalam jumlah yang besar mereka telah menjadi imam, karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam.
Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.
Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka. Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga, yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban. Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.( Ibrani 7:23-28)

6. Kebangkitan Yesus meastikan warisan orang percaya kelak disorga dan kebangkitan orang percaya yang telah mati ketika Tuhan datang. Paulus berakata dijemaat Tesalonika :" Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.
Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini( 1 Tesalonika 4:13-18)

7. Kebangkitan Yesus menjadikan kita memiliki kuasa kebangkitan seperti Yesus,menang atas maut,setan,,masalah dalam kehidupankita sehari-hari.Di jemaat Korintus paulus juga berkata:" Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Inilah berita kebangkitan Yesus yang merupakan awal yang baru dalam kehidupan kita karena didalamnya ada kuasa kebangkitan,kemenangan yang kita butuhkan setiap hari karena kita bukan hanya menang tetapi lebih dari pemenang.

by Pdt Alex Karamoy MMin

Kamis, 02 April 2009

ELEVATE

Bila Anda ke kota London, Inggris, Anda akan menjumpai sebuah rumah sakit yang megah dan yang bernama University College Hospital. Di rumah sakit yang letaknya dekat Euston Square Station inilah para mahasiswa kedokteran University College London dididik dan melakukan kerja praktek.

Silakan Anda memasuki rumah sakit ini, dan di salah satu ruangan dari sisi selatan gedung utamanya Anda akan menemukan sebuah almari kayu yang berpintu kaca. Sekilas almari yang berukuran sedang dengan tinggi hampir dua setengah meter itu nampak biasa-biasa, tidak ada yang sesuatu yang istimewa. Namun apabila Anda melihat apa yang tersimpan dalam almari tersebut, Anda akan merasa terkejut. Almari ini berisi sebuah mumi seorang laki-laki yang mengenakan pakaian abad ke XIX, dalam posisi duduk dengan kepala yang terbuat dari lilin.

Mumi tersebut adalah jasad dari Jeremy Bentham, seorang filsuf, ahli hukum dan tokoh pembaharu tatanan sosial yang hidup dua ratus tahun yang lampau di kota London. Sebelum meninggal ia mewariskan sebidang tanah yang luas untuk digunakan sebagai lahan bagi pendirian sebuah rumah sakit, yaitu University College Hospital. Selain itu ia juga meninggalkan wasiat yang antara lain berisi keinginannya agar mayatnya diawetkan dan disimpan dalam sebuah almari.

Setiap tahun, dalam rapat tahunan dewan pengurus rumah sakit University College Hospital, sesuai dengan wasiat yang ia tinggalkan, almari yang berisi mumi Jeremy Bentham harus dihadirkan. Jeremy walaupun sudah meninggal masih tercatat sebagai anggota pengurus rumah sakit tersebut.

Sebagaimana lazimnya, di awal rapat pimpinan rapat akan memperkenalkan satu persatu peserta rapat yang hadir. Setelah semua peserta rapat diperkenalkan, akhirnya pimpinan rapat akan memperkenalkan mumi Jeremy Bentham dengan berkata:
“Ladies and gentlemen, I would like to introduce Mr. Jeremy Bentham, present but not voting,”
bapak-bapak dan ibu-ibu, saya inginmemperkenalkan tuan Jeremy Bentham, hadir namun tak memberikan suara.

Present but not voting! Hadir di dunia namun tak membawa dampak apapun juga bagi lingkungan sekitarnya. Ada, namun sama seperti tidak ada. Eksis, namun tak mampu mempengaruhi dan justru dipengaruhi oleh keadaan di sekitarnya. Untuk suatu masyarakat semaju penduduk negeri Inggris, tradisi ini sungguh terasa sangat konyol. Namun sesungguhnya tak sedikit orang yang hidup seperti keadaan mumi Bentham. Mereka hidup seperti jarum penunjuk sebuah termometer yang naik turunnya didikte oleh suhu lingkungan, bukan sebagai termostat yang justru mengatur suhu sekitarnya.

elevate_logo_-_small-150x145ELEVATE

Ya, tidak sedikit orang yang menjalani kehidupan seperti demikian. Yang bersangkutan merasa bahwa ia merupakan korban dari lingkungannya tanpa ia sanggup mengubahnya. Ia merasa dirinya sebagai korban dari nasib tanpa sanggup menghindarinya. Sebagai akibat yang bersangkutan merasa frustrasi dengan dirinya sendiri, merasa putus asa dan enggan menghadapi realita kehidupan.

Janji Tuhan

Tak dapat dipungkiri bahwa tahun 2008 yang baru saja kita lalui merupakan tahun penuh dengan tantangan secara ekonomi. Krisis ekonomi yang menimpa Amerika Serikat dalam waktu sekejap telah menyebar ke seluruh dunia dan menyeret seluruh dunia ke dalam jurang resesi ekonomi yang berat. Pelbagai perusahaan besar baik di Amerika dan Eropa jatuh bangkrut. Dunia perbankan di hampir semua negara mengalami goncangan. Angka pengangguran membumbung tinggi.

Itu belum akhirnya. Para ahli ekonomi memprediksi bahwa krisis ekonomi ini akan semakin bertambah berat di semester pertama tahun 2009. Bukan itu saja, para ahli ekonomi juga memperkirakan memerlukan waktu yang cukup lama bagi dunia untuk dapat keluar dari masa resesi ekonomi ini. Pertanyaannya sekarang adalah, masih adakah masa depan bagi kita semua?

Orang yang hidup dengan Tuhan sebagai gembala bagi dirinya akan mampu berkata kepada Tuhan seperti yang ditulis dalam Mazmur 23:5 “Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan lawanku.” Artinya di masa yang sukar Tuhan tetap memelihara umat-Nya. Dengan kata lain, Tuhan berjanji bahwa Ia akan menolong kita untuk mampu mengatasi pelbagai badai kesulitan yang sedang menimpa dunia saat ini. Ya, seperti seekor rajawali kita akan mampu naik terbang tinggi, elevate, melintasi taufan kehidupan yang sedang mengamuk. Bukankah itu yang dilakukan oleh seekor rajawali di saat badai menerpa? Ia justru akan terbang lebih tinggi lagi, melayang tinggi di atas badai. Itu sebabnya tahun 2009 kita yakini sebagai Tahun ELEVATE, tahun peningkatan. Tahun di mana kita akan melihat Tuhan meningkatkan iman kita, meningkatkan anugerah-Nya dalam hidup kita, sehingga kita mengalami peningkatan pertolongan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Singkat kata, dalam Tahun Elevate ini kita dapat hidup melintasi keadaan situasi sekitar kita, bukan didikte apalagi diporakporandakan
oleh kesulitan di sekitar kita. Iman, anugerah dan pertolongan Tuhan yang memampukan kita berjalan dalam kemenangan di tahun 2009!

Menaruh diri dalam penggembalaan Tuhan

Janji pemeliharaan di masa sukar, sebagaimana yang diungkapkan dalam Mazmur 23:5 di atas, disediakan Tuhan
bagi orang-orang yang memasrahkan diri kedalam penggembalaan-Nya. Artinya yang bersangkutan menempatkan diri sebagai seekor domba yang berada di dalam tuntunan dan pengayoman Tuhan, Sang Gembala yang Baik.

Dengan perkataan lain, janji untuk mengalami Tahun Elevate ini memiliki persyaratan, yaitu keharusan bagi kita Tahun Peningkatan, ELEVATE, adalah tahun di mana kita akan mengalami peningkatan iman, anugerah dan pertolongan Tuhan untuk menaruhkan diri dalam penggembalaan Tuhan. Secara praktis, tindakan ini mengandung dua implikasi: yaitu pertama hidup bergantung kepada Tuhan, kedua hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Hidup bergantung kepada Tuhan

Apakah wujud yang paling sederhana dari hidup bergantung kepada Tuhan? Doa dan puasa! Orang yang benar-benar berdoa dan berpuasa adalah orang yang dengan sungguh-sungguh berharap serta meminta pertolongan Tuhan. Memang tidak semua doa dan puasa adalah ekspresi dari sikap bergantung kepada Tuhan. Bila doa dan puasa tersebut dilakukan hanya sebagai kewajiban dan tidak lahir dari hati yang pasrah kepada Tuhan, maka hal tersebut tak lebih dari kegiatan jasmaniah yang tidak membawa sedikit pun dampak rohaniah terhadap orang yang melakukannya.

Oleh karena itu bila kita sungguh-sungguh mengharapkan Tahun 2009 sebagai Tahun Elevate, Tahun Peningkatan, maka kita harus mewarnai tahun ini dengan sikap hati yang prihatin serta berserah kepada Tuhan, dan hal tersebut kita ekspresikan dalam bentuk doa dan puasa. Tahun ini kita wajib meningkatkan kehidupan doa dan puasa kita.

Untuk itu kita perlu menata ulang dan menjalankan doa pribadi, doa bersama dalam keluarga serta dalam jemaat secara tertib dan disiplin. Setiap orang wajib memiliki jadwal doa pribadi setiap hari, secara teratur bersama-sama dengan keluarga, dan dalam jemaat. Dalam masa yang urgen seperti hari-hari ini kemalasan untuk berdoa tidak boleh ditolerir lagi. Perasaan hati yang enggan berpuasa tak boleh dituruti. Kita harus sungguh-sungguh memprioritaskan waktu persekutuan kita dengan Tuhan setiap hari. Dari sanalah kita dapat menimba kekuatan, sehingga kita iman, anugerah dan pertolongan Tuhan meningkat dalam kehidupan kita.

Hidup sesuai dengan kehendak Tuhan

Seekor domba yang sungguh-sungguh memasrahkan hidupnya kepada gembalanya akan berjalan menuruti tuntunan sang gembala. Ia tidak akan berjalan menyimpang dari jejak-jejak kaki sang gembala. Sebaliknya ia akan berjalan di belakang sang gembala dan mengikut kemana saja sang gembala memimpin dirinya. Artinya yang bersangkutan dengan sukarela berjalan menuruti kehendak dari sang gembala.

Orang yang berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan akan berjalan dalam kebenaran. Tuhan tidak pernah memimpin umat-Nya untuk berjalan di jalan yang salah. Ia menuntun umat-Nya di jalan yang benar, yaitu agar umat-Nya berperilaku benar, sesuai dengan firman-Nya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sebaliknya dari hidup dalam dosa dan menyimpang dari tuntunan Tuhan, uamt Tuhan harus hidup mengenal kebenaran dan mengamalkan kebenaran dalam kehidupan mereka, baik di rumah tangga, gereja dan lingkungan mereka sehari-hari.

Dari manakah kita dapat mengenal kebenaran? Yaitu dari membaca Alkitab dan merenungkan penerapannya bagi kehidupan kita. Tahun 2009 ini perlu kita isi dengan membaca Alkitab secara lebih serius. Saya sangat menganjurkan setiap orang membaca Alkitab secara teratur setiap hari, serta menyelesaikan pembacaan Alkitab secara lengkap dalam setahun. Ikutilah program pembacaan Alkitab The Living Word setiap hari, melaluinya Anda akan membangun sikap disiplin membaca Alkitab dan menyelesaikan pembacaan seluruh Alkitab secara lengkap dalam satu tahun ini.

Dua implikasi dari hidup dalam penggembalaan Tuhan:
pertama, hidup bergantung kepada Tuhan; kedua, hidup sesuai dengan kehendak-Nya

Saya juga sangat menganjurkan setiap orang untuk secara teratur membuat jurnal perenungan Alkitab. Ya, disamping dibaca, Alkitab harus direnungkan sehingga tertanam dalam lubuk hati kita. Dengan demikian kehidupan kita akan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang tidak pernah layu daunnya, sebaliknya selalu menghasilkan buah pada musimnya.

Bukan itu saja, selain membaca dan merenungkan firman Tuhan, kita juga harus mengamalkan kebenaran firman Tuhan tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari. Tanpa dipraktekkan maka firman Tuhan yang kita baca dan renungkan tidak akan membawa dampak yang semustinya dalam kehidupan kita. Singkat kata, kita harus mempraktekkan kebenaran itu sesulit apapun keadaan yang sedang kita hadapi. Justru langkah-langkah iman, yaitu melakukan perintah dan kehendak Tuhan itulah yang akan membuka pintu mujizat pertolongan Tuhan.

Akhirul Kata

Berdoa, berpuasa, membaca Alkitab, merenungkan firman Tuhan serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, kelima praktika itulah yang wajib kita tingkatkan di sepanjang Tahun 2009. Sikap hati yang mendorong tindakan-tindakan ini akan mendatangkan uluran tangan Tuhan yang mengangkat kita. Sesuai dengan firman-Nya di dalam Efesus 4:10, “rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu,” maka bila kita sungguh-sungguh merendahkan diri yaitu dengan menaruhkan hidup dalam penggembalaan Tuhan, maka kita akan mengalami peningkatan iman, anugerah dan pertolongan Tuhan.

Artinya, sesulit apapun keadaan di sekitar kita di tahun 2009 kita akan mampu hidup melintasinya dalam kemenangan. Sebaliknya dari hidup dalam kekuatiran, stress dan depresi, justru di tahun ini kita akan berjalan dalam sukacita dan damai sejahtera, sebab tangan Tuhan yang menuntun kita melewati tahun ini sebagai Tahun Peningkatan, Elevate!

(Dr. Bambang Widjaja)

Di sepanjang Tahun 2009 kita wajib meningkatkan lima praktika, yaitu: berdoa, berpuasa, membaca Alkitab, merenungkan firman Tuhan serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari‐hari

Rabu, 01 April 2009

CARA PANDANG TERHADAP BEBAN HIDUP

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kira segelas air ini?"
Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr."

Ini bukanlah masalah berat, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya. Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."kata Covey.

"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey. "Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".

Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Apalagi berserah meminta pertolongan Tuhan dengan berdoa.

Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan bawa
pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada dipundak anda hari ini, coba
tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi.

Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya...!! Hal terindah dan terbaik
di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita.

Bukan berat beban yang membuat kita menjadi stress, tetapi berapa lama kita memikul beban tersebut.

Start the day with pray, smile and have a good day........