Written by Jeffrey Kurniawan |
Tuesday, 17 July 2007 16:26 |
Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB) merupakan sebuah gereja yang dimulai oleh sekelompok anak-anak muda yang menangkap visi dari Allah. Oleh anugerah Allah, GKPB mengalami perkembangan yang sangat baik tetapi GKPB tetap tidak melupakan beban untuk melayani anak-anak muda. Melihat pentingnya melayani anak-anak muda maka pada tahun 1996 diadakan pertemuan di Bandung untuk membentuk komisi khusus bagi anak-anak muda di dalam kepengurusan Majelis Pusat GKPB yang selanjtnya dikenal dengan komisi PPM (Pelajar, Pemuda dan Mahasiswa). Pada tahun 2000, Komisi PPM mengadakan Konvensi Pemuda Nasional GKPB pertama yang diberi nama Youth Impetus. Di dalam pertemuan Youth Impetus inilah lahir sebuah visi untuk pelayanan anak-anak muda GKPB yaitu Menjadi generasi penggerak dalam kebangunan rohani, pembaharuan moral yang Alkitabiah, pembaharuan gereja dan perintisan gereja. Pada tahun 2001, pengurus Majelis Pusat GKPB mengadakan rapat di Lembang. Salah satu topik yang dibahas pada saat rapat tersebut adalah mengenai keberadaan pelayanan ank muda GKPB. Menurut pemikiran para pengurus Majelis pusat GKPB, kegerakan pelayanan anak-muda di Indonesia sangatlah diperlukan dan anak-anak muda GKPB harus bisa menjadi pionir untuk mewujudkan kegerakan tersebut. Melalui diskusi dan pembicaraan yang cukup intens maka salah satu hal yang dianggap penting untuk mewujudkan hal tersebut adalah adanya penyeragaman nama dan visi untuk pelayanan anak muda GKPB. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa sejalan dengan perkembangan gereja-gereja lokal GKPB, maka pelayanan anak-anak muda mulai banyak bermunculan di dalam gereja-gereja lokal GKPB. Masing-masing pelayanan anak Muda GKPB memiliki ciri khas dan metode yang disesuaikan dengan konteks daerah dimana mereka berada. Selain itu, masing-masing pelayanan anak muda GKPB di dalam jemaat lokal memiliki nama dan visi yang berbeda-beda. Karena itu Pengurus Majelis Pusat GKPB (MP-GKPB) meminta komisi PPM untuk melakukan penjajakan agar penyeragaman nama dan visi di dalam tubuh pelayanan anak muda GKPB dapat terwujud. Setelah mendapat mandat dari pengurus MP-GKPB, maka komisi PPM mulai mengadakan konsolidasi ke beberapa gereja lokal GKPB untuk mendapatkan masukan tentang rencana penyeragaman nama dan visi pelayanan anak muda GKPB. Respon dari masin-masing gereja lokal berbeda-beda. Ada yang menyambut dengan antusias namun tidak sedikit yang menolak dengan berbagai alasan serta menganggap semua itu belum perlu dilakukan dan lebih baik tetap dalam keadaannya seperti saat itu. Respon-respon dari gereja-gereja lokal tersebut disampaikan oleh komisi PPM kepada MP-GKPB dan diputuskan agar rencana penyeragaman nama dan visi ditunda terlebih dahulu sambil melihat perkembangan yang ada. Pada tahun 2002, para pengurus MP-GKPB mengadakan rapat dan kembali menyinggung tentang realisasi penyeragaman nama dan visi pelayanan anak muda. Mandat kembali diberikan kepada komisi PPM untuk melakukan penjajakan penyeragaman nama dan visi pelananan anak muda GKPB. Memang untuk melakukan perubahan tidaklah mudah tetapi dengan anugerah Allah semuanya bisa berjalan. Setelah melalui sosialisasi dan pendekatan yang berulang kali akhirnya mulai ada keterbukaan dari berbagai pelayanananak muda di gereja-gereja lokal GKPB mengenai penyeragaman nama dan visi. Hal ini membuat komisi PPM bergerak cepat dengan melakukan persiapan untuk dapat mempertemukan para pemimpin pelayanan anak muda GKPB sehingga masalah penyeragaman nama dan visi bisa diwujudkan. KarAena itu komisi PPM mengambil keputusan untuk mengadakan pertemuan khusus para pemimpin pelayanan anak-anak muda GKPB di sela-sela acara konvensi Pemuda Nasional: Youth Impetus III yang dilangsungkan di Lembang dari tanggal 1-4 Juli 2003. Setelah mengadakan pembicaraan dan diskusi yang hangat antar pemimpin pelayanan anak muda maka mayoritas yang hadir di dalam pertemuan tersebut sepakat tentang pentingnya dilakukan penyeragaman nama dan visi. Mengenai penyeragaman visi, semua yang hadir sepakat untuk menggunakan visi yang sudah ada yaitu hasil Youth Impetus I. Sedangkan untuk nama, dilakukan pengumpulan usulan-usulan nama pelayanan. Ada beberapa usulan sehingga perlu dilakukan pemungutan suara dimana nama IMAGE (Impacting All Generations) memperoleh suara terbanyak. Akhirnya pada tanggal 3 Juli 2004, mayoritas para pemimpin pelayanan anak muda yang berjumlah kira-kira 50 orang yang berasal dari berbagai gereja lokal GKPB sepakat untuk melakukan penyeragaman nama dan visi yaitu IMAGE dengan visinya: Menjadi generasi penggerak dalam kebangunan rohani, pembaharuan moral yang Alkitabiah, pembaharuan gereja dan perintisan gereja. |
Bioskop IMAGE
Tahun Baru 2011
Minggu, 28 Juni 2009
SEJARAH PEMBENTUKAN NAMA IMAGE
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar