Bioskop IMAGE

Bioskop IMAGE
Nonton Bareng....

Tahun Baru 2011

Tahun Baru 2011

Kamis, 02 April 2009

ELEVATE

Bila Anda ke kota London, Inggris, Anda akan menjumpai sebuah rumah sakit yang megah dan yang bernama University College Hospital. Di rumah sakit yang letaknya dekat Euston Square Station inilah para mahasiswa kedokteran University College London dididik dan melakukan kerja praktek.

Silakan Anda memasuki rumah sakit ini, dan di salah satu ruangan dari sisi selatan gedung utamanya Anda akan menemukan sebuah almari kayu yang berpintu kaca. Sekilas almari yang berukuran sedang dengan tinggi hampir dua setengah meter itu nampak biasa-biasa, tidak ada yang sesuatu yang istimewa. Namun apabila Anda melihat apa yang tersimpan dalam almari tersebut, Anda akan merasa terkejut. Almari ini berisi sebuah mumi seorang laki-laki yang mengenakan pakaian abad ke XIX, dalam posisi duduk dengan kepala yang terbuat dari lilin.

Mumi tersebut adalah jasad dari Jeremy Bentham, seorang filsuf, ahli hukum dan tokoh pembaharu tatanan sosial yang hidup dua ratus tahun yang lampau di kota London. Sebelum meninggal ia mewariskan sebidang tanah yang luas untuk digunakan sebagai lahan bagi pendirian sebuah rumah sakit, yaitu University College Hospital. Selain itu ia juga meninggalkan wasiat yang antara lain berisi keinginannya agar mayatnya diawetkan dan disimpan dalam sebuah almari.

Setiap tahun, dalam rapat tahunan dewan pengurus rumah sakit University College Hospital, sesuai dengan wasiat yang ia tinggalkan, almari yang berisi mumi Jeremy Bentham harus dihadirkan. Jeremy walaupun sudah meninggal masih tercatat sebagai anggota pengurus rumah sakit tersebut.

Sebagaimana lazimnya, di awal rapat pimpinan rapat akan memperkenalkan satu persatu peserta rapat yang hadir. Setelah semua peserta rapat diperkenalkan, akhirnya pimpinan rapat akan memperkenalkan mumi Jeremy Bentham dengan berkata:
“Ladies and gentlemen, I would like to introduce Mr. Jeremy Bentham, present but not voting,”
bapak-bapak dan ibu-ibu, saya inginmemperkenalkan tuan Jeremy Bentham, hadir namun tak memberikan suara.

Present but not voting! Hadir di dunia namun tak membawa dampak apapun juga bagi lingkungan sekitarnya. Ada, namun sama seperti tidak ada. Eksis, namun tak mampu mempengaruhi dan justru dipengaruhi oleh keadaan di sekitarnya. Untuk suatu masyarakat semaju penduduk negeri Inggris, tradisi ini sungguh terasa sangat konyol. Namun sesungguhnya tak sedikit orang yang hidup seperti keadaan mumi Bentham. Mereka hidup seperti jarum penunjuk sebuah termometer yang naik turunnya didikte oleh suhu lingkungan, bukan sebagai termostat yang justru mengatur suhu sekitarnya.

elevate_logo_-_small-150x145ELEVATE

Ya, tidak sedikit orang yang menjalani kehidupan seperti demikian. Yang bersangkutan merasa bahwa ia merupakan korban dari lingkungannya tanpa ia sanggup mengubahnya. Ia merasa dirinya sebagai korban dari nasib tanpa sanggup menghindarinya. Sebagai akibat yang bersangkutan merasa frustrasi dengan dirinya sendiri, merasa putus asa dan enggan menghadapi realita kehidupan.

Janji Tuhan

Tak dapat dipungkiri bahwa tahun 2008 yang baru saja kita lalui merupakan tahun penuh dengan tantangan secara ekonomi. Krisis ekonomi yang menimpa Amerika Serikat dalam waktu sekejap telah menyebar ke seluruh dunia dan menyeret seluruh dunia ke dalam jurang resesi ekonomi yang berat. Pelbagai perusahaan besar baik di Amerika dan Eropa jatuh bangkrut. Dunia perbankan di hampir semua negara mengalami goncangan. Angka pengangguran membumbung tinggi.

Itu belum akhirnya. Para ahli ekonomi memprediksi bahwa krisis ekonomi ini akan semakin bertambah berat di semester pertama tahun 2009. Bukan itu saja, para ahli ekonomi juga memperkirakan memerlukan waktu yang cukup lama bagi dunia untuk dapat keluar dari masa resesi ekonomi ini. Pertanyaannya sekarang adalah, masih adakah masa depan bagi kita semua?

Orang yang hidup dengan Tuhan sebagai gembala bagi dirinya akan mampu berkata kepada Tuhan seperti yang ditulis dalam Mazmur 23:5 “Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan lawanku.” Artinya di masa yang sukar Tuhan tetap memelihara umat-Nya. Dengan kata lain, Tuhan berjanji bahwa Ia akan menolong kita untuk mampu mengatasi pelbagai badai kesulitan yang sedang menimpa dunia saat ini. Ya, seperti seekor rajawali kita akan mampu naik terbang tinggi, elevate, melintasi taufan kehidupan yang sedang mengamuk. Bukankah itu yang dilakukan oleh seekor rajawali di saat badai menerpa? Ia justru akan terbang lebih tinggi lagi, melayang tinggi di atas badai. Itu sebabnya tahun 2009 kita yakini sebagai Tahun ELEVATE, tahun peningkatan. Tahun di mana kita akan melihat Tuhan meningkatkan iman kita, meningkatkan anugerah-Nya dalam hidup kita, sehingga kita mengalami peningkatan pertolongan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Singkat kata, dalam Tahun Elevate ini kita dapat hidup melintasi keadaan situasi sekitar kita, bukan didikte apalagi diporakporandakan
oleh kesulitan di sekitar kita. Iman, anugerah dan pertolongan Tuhan yang memampukan kita berjalan dalam kemenangan di tahun 2009!

Menaruh diri dalam penggembalaan Tuhan

Janji pemeliharaan di masa sukar, sebagaimana yang diungkapkan dalam Mazmur 23:5 di atas, disediakan Tuhan
bagi orang-orang yang memasrahkan diri kedalam penggembalaan-Nya. Artinya yang bersangkutan menempatkan diri sebagai seekor domba yang berada di dalam tuntunan dan pengayoman Tuhan, Sang Gembala yang Baik.

Dengan perkataan lain, janji untuk mengalami Tahun Elevate ini memiliki persyaratan, yaitu keharusan bagi kita Tahun Peningkatan, ELEVATE, adalah tahun di mana kita akan mengalami peningkatan iman, anugerah dan pertolongan Tuhan untuk menaruhkan diri dalam penggembalaan Tuhan. Secara praktis, tindakan ini mengandung dua implikasi: yaitu pertama hidup bergantung kepada Tuhan, kedua hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Hidup bergantung kepada Tuhan

Apakah wujud yang paling sederhana dari hidup bergantung kepada Tuhan? Doa dan puasa! Orang yang benar-benar berdoa dan berpuasa adalah orang yang dengan sungguh-sungguh berharap serta meminta pertolongan Tuhan. Memang tidak semua doa dan puasa adalah ekspresi dari sikap bergantung kepada Tuhan. Bila doa dan puasa tersebut dilakukan hanya sebagai kewajiban dan tidak lahir dari hati yang pasrah kepada Tuhan, maka hal tersebut tak lebih dari kegiatan jasmaniah yang tidak membawa sedikit pun dampak rohaniah terhadap orang yang melakukannya.

Oleh karena itu bila kita sungguh-sungguh mengharapkan Tahun 2009 sebagai Tahun Elevate, Tahun Peningkatan, maka kita harus mewarnai tahun ini dengan sikap hati yang prihatin serta berserah kepada Tuhan, dan hal tersebut kita ekspresikan dalam bentuk doa dan puasa. Tahun ini kita wajib meningkatkan kehidupan doa dan puasa kita.

Untuk itu kita perlu menata ulang dan menjalankan doa pribadi, doa bersama dalam keluarga serta dalam jemaat secara tertib dan disiplin. Setiap orang wajib memiliki jadwal doa pribadi setiap hari, secara teratur bersama-sama dengan keluarga, dan dalam jemaat. Dalam masa yang urgen seperti hari-hari ini kemalasan untuk berdoa tidak boleh ditolerir lagi. Perasaan hati yang enggan berpuasa tak boleh dituruti. Kita harus sungguh-sungguh memprioritaskan waktu persekutuan kita dengan Tuhan setiap hari. Dari sanalah kita dapat menimba kekuatan, sehingga kita iman, anugerah dan pertolongan Tuhan meningkat dalam kehidupan kita.

Hidup sesuai dengan kehendak Tuhan

Seekor domba yang sungguh-sungguh memasrahkan hidupnya kepada gembalanya akan berjalan menuruti tuntunan sang gembala. Ia tidak akan berjalan menyimpang dari jejak-jejak kaki sang gembala. Sebaliknya ia akan berjalan di belakang sang gembala dan mengikut kemana saja sang gembala memimpin dirinya. Artinya yang bersangkutan dengan sukarela berjalan menuruti kehendak dari sang gembala.

Orang yang berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan akan berjalan dalam kebenaran. Tuhan tidak pernah memimpin umat-Nya untuk berjalan di jalan yang salah. Ia menuntun umat-Nya di jalan yang benar, yaitu agar umat-Nya berperilaku benar, sesuai dengan firman-Nya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sebaliknya dari hidup dalam dosa dan menyimpang dari tuntunan Tuhan, uamt Tuhan harus hidup mengenal kebenaran dan mengamalkan kebenaran dalam kehidupan mereka, baik di rumah tangga, gereja dan lingkungan mereka sehari-hari.

Dari manakah kita dapat mengenal kebenaran? Yaitu dari membaca Alkitab dan merenungkan penerapannya bagi kehidupan kita. Tahun 2009 ini perlu kita isi dengan membaca Alkitab secara lebih serius. Saya sangat menganjurkan setiap orang membaca Alkitab secara teratur setiap hari, serta menyelesaikan pembacaan Alkitab secara lengkap dalam setahun. Ikutilah program pembacaan Alkitab The Living Word setiap hari, melaluinya Anda akan membangun sikap disiplin membaca Alkitab dan menyelesaikan pembacaan seluruh Alkitab secara lengkap dalam satu tahun ini.

Dua implikasi dari hidup dalam penggembalaan Tuhan:
pertama, hidup bergantung kepada Tuhan; kedua, hidup sesuai dengan kehendak-Nya

Saya juga sangat menganjurkan setiap orang untuk secara teratur membuat jurnal perenungan Alkitab. Ya, disamping dibaca, Alkitab harus direnungkan sehingga tertanam dalam lubuk hati kita. Dengan demikian kehidupan kita akan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang tidak pernah layu daunnya, sebaliknya selalu menghasilkan buah pada musimnya.

Bukan itu saja, selain membaca dan merenungkan firman Tuhan, kita juga harus mengamalkan kebenaran firman Tuhan tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari. Tanpa dipraktekkan maka firman Tuhan yang kita baca dan renungkan tidak akan membawa dampak yang semustinya dalam kehidupan kita. Singkat kata, kita harus mempraktekkan kebenaran itu sesulit apapun keadaan yang sedang kita hadapi. Justru langkah-langkah iman, yaitu melakukan perintah dan kehendak Tuhan itulah yang akan membuka pintu mujizat pertolongan Tuhan.

Akhirul Kata

Berdoa, berpuasa, membaca Alkitab, merenungkan firman Tuhan serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, kelima praktika itulah yang wajib kita tingkatkan di sepanjang Tahun 2009. Sikap hati yang mendorong tindakan-tindakan ini akan mendatangkan uluran tangan Tuhan yang mengangkat kita. Sesuai dengan firman-Nya di dalam Efesus 4:10, “rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu,” maka bila kita sungguh-sungguh merendahkan diri yaitu dengan menaruhkan hidup dalam penggembalaan Tuhan, maka kita akan mengalami peningkatan iman, anugerah dan pertolongan Tuhan.

Artinya, sesulit apapun keadaan di sekitar kita di tahun 2009 kita akan mampu hidup melintasinya dalam kemenangan. Sebaliknya dari hidup dalam kekuatiran, stress dan depresi, justru di tahun ini kita akan berjalan dalam sukacita dan damai sejahtera, sebab tangan Tuhan yang menuntun kita melewati tahun ini sebagai Tahun Peningkatan, Elevate!

(Dr. Bambang Widjaja)

Di sepanjang Tahun 2009 kita wajib meningkatkan lima praktika, yaitu: berdoa, berpuasa, membaca Alkitab, merenungkan firman Tuhan serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari‐hari

0 komentar: