Kenapa gambar cover ini diberi efek lukisan, karena belum jelas mau dibawa kemana kita (mirip lagu Band Armada, "mau dibawa kemana hubungan kita"). Foto yang ada pada cover bulletin kita adalah Ketua Umum Sinode GKPB yang baru, yaitu Pdt. Yusak Toto Andrianto, selain ketua sinode beliau juga menggembalakan GKPB Medan. Ya begitulah hasil musyawarah besar GKPB yang berakhir dengan voting yang walaupun banyak sekali kekurangan disana sini tetapi Tuhan sudah menetapkan orang-orang yang memimpin GKPB periode 2010-2014.
Dengan Kepemimpinan yang baru kita harus optimis bahwa akan ada semangat yang baru yang mengalir dari atas turun kebawah seperti nyanyian ziarah Daud, Mazmur 133:1-3, Sungguh alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun ! Seperti minyak yang baik diatas kepala meleleh ke janggut Harun dan leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Tentunya semangat untuk memasyurkan nama Tuhan Yesus keseluruh Indonesia, semangat akan mengalir kalau ada kebersamaan dan kerukunan diseluruh pemimpin MDC. Seperti sebuah keluarga yang penuh penuh dengan dinamika dan permasalahan dari setiap anggotanya, disinilah peran pemimpin yang berfungsi sebagai orangtua yang berwibawa dan tegas dalam mengolah keluarga yang kita cintai ini yaitu Keluarga Masa Depan Cerah.
Ketika ada harmonisasi dalam keluarga maka semangat akan mengalir turun dari atas kepala memeleh ke janggut kemudian memeleh samapi ke leher jubah dan kesetiap jemaat sehingga setiap orang yang sudah dimuridkan akan memiliki semangat untuk merintis gereja lokal diberbagai kota. GKPB Masa Depan Cerah Makassar siap untuk menerima semangat dari pemimpin yang baru, bersama kekuatan dari surga MDC Makassar siap mempertaruhkan segalanya untuk kemuliaan nama Tuhan kita Yesus Kristus dan untuk pertumbuhan gereja kita, Gereja Kristen Perjanjian Baru.
Bioskop IMAGE
Tahun Baru 2011
Selasa, 16 November 2010
Pemimpin Baru Semangat Baru
Diposting oleh MDC Makassar di 17.15 0 komentar
Sabtu, 02 Oktober 2010
Tiga Pria Bodoh
Diposting oleh MDC Makassar di 19.53 0 komentar
Membangun Citra Diri
Diposting oleh MDC Makassar di 19.30 0 komentar
Senin, 20 September 2010
Komitmen pada Kebenaran
Setiap kita tentu memiliki beberapa rumah makan favorit, kalau sedang ingin menikmati chinnese food, kita pasti kerumah makan yang selalu sama dan bukan yang lain. Mengapa kita memilih pergi kerumah makan yg sama berulang lagi? Tentu saja karena rumah makan itu berkomitmen dan konsisten dengan cita rasa makanannya. Apa jadinya kalau rasa masakannya berubah-ubah? Tentu saja rumah makan tersebut tidak akan mendapat pelanggan. Mengapa kita memilih satu merk dan mengabaikan merk yang lain tentu komitmen dan konsistensi jawabannya. demikian juga halnya dalam hubungan, pasti kita akan merasa aman dengan orang yang punya konsisten dan berkomitmen ke arah kebenaran. Kita akan aman dalam berbisnis disaat memiliki mitra yang konsisten dan bisa dipercaya.
Setiap orang menghargai komitmen dan konsistensi. Itu sebabnya hal ini menjadi syarat mutlak dalam meraih kesuksesan. Sebagai seorang pebisnis maupun pekerja, kita perlu memilikinya, yaitu konsistensi dan komitmen kepada kebenaran. Apakah kebenaran itu? Alkitab berulangkali dan tanpa ragu memakai tata kebenaran dalam bahasa Ibrani dan Yunani. Kata "emet" merupakan akar kata dari bahasa Ibrani yang berkaitan dengan kebenaran. kata ini berarti "stabilitas", "Kesesuaian" terhadap fakta. Kata emet bisa juga merupakan "apa yang sesuai dengan kenyataan". emet bisa juga memiliki konotasi "hal yang autentik, bisa diandalkan atau semata-mata benar". Kata Yunani kebenaran dalam perjanjian Baru adalah "aletheia" yang juga berarti "kesesuaian terhadap fakta". Menurut Leon Morris, Rasul Paulus sering menggunakan kata benda aletheia, untuk menunjuk pada "kebenaran sebagai keakuratan, yang bertentangan dengan kesalahan". Dan juga, pandan Alkitab tentang kebenaran (emet-aletheia) bukanlah ciptaan budaya, anggapan mayoritas orang, atau kelompok tertentu.
komitmen dan konsistensi inilah yang ditunjukkan oleh Daniel. Dalam kitab Daniel 6:56 diceritakan bagaiman para musuh Daniel mencoba mencari kesalahannya dalam bidang karir, pekerjaan dan lainnya. Mereka tidak dapat menemukan kecuali dalam hal ibadahnya kepada Tuhan. Daniel akhirnya dimasukkan kedalam gua singa karena komitmennya kepada kebenaran dan konsistensinya dalam beribadah kepada Allah, namun karena sikapnya inilah Tuhan menyelamatkan Daniel dari ancaman tersebut. Daniel adalah salah satu contoh dari seseorang yang memiliki konsistensi dab komitmen kepada kebenaran. Bagaimana dengan kita?
Diposting oleh MDC Makassar di 18.14 0 komentar
Kamis, 15 Juli 2010
Anniversary 2th GKPB MAKASSAR
Tak terasa GKPB Makassar udah berjalan 2 tahun dan di tahun 2010 ini banyak perubahan dalam GKPB Mks ini. Semakin banyak jiwa dan semangat jiwa-jiwa yang terus berkobar. Nah di tanggal 17 Agustus 2010 tepatnya hari Kemerdekaan Bangsa kita, GKPB pun juga merayakan hari kemerdekaannya atas berjalannya gereja ini selama 2 tahun, yang tadinya berjalan di tahun pertama dengan jumlah jiwa 20 orang yang di awali dengan 8 orang. Sekarang GKPB Mks akan bangkit dan terus berjalan, Nah Anniversary GKPB Mks akan di adakan di Hotel Delta Lt. II Ruang Delima jam 7 mlm hingga selesai. Banyak kejutan yang akan hadir di Anniversary ini dan banyak pula souvenir yang akan diberikan kepada orang" yang sudah begitu banyak membantu.
Sukses terus buat GKPB MAKASSAR, semakin diberkati dan memberkati, dan terus melayani dalam Roh dan Kebenaran Firman Tuhan.... Terus Menjangkau, memuridkan dan mengutus dan semakin banyak pemimpin" yang baru dan terus dipakai oleh Tuhan...
Diposting oleh MDC Makassar di 17.50 0 komentar
Jumat, 02 Juli 2010
The Winner is
Diposting oleh MDC Makassar di 16.25 0 komentar
Sabtu, 05 Juni 2010
Kesetiaan membawa promosi
Sebelum Joel Osteen menjadi gembala di Lakewood Church, dia bekerja kepada ayahnya selama 17 tahun dan bertanggung jawab pada bagian pelayanan televisi. Dan inilah ceritanya tentang apa artinya kesetiaan.
Dulu kami membuat acara khusus televisi yang besar, konser, dan semua hal menyenangkan lainnya. Tetapi menjelang akhir hidup ayah saya, dia tidak ingin melakukannya lagi. Suatu hari, saya mendapatkan jam tayang dibanyak stasiun radio untuk memancarkan acara ayah saya. Saya telah begitu bekerja keras, dan merupakan suatu kesepakatan yang besar. Saya meminta ayah saya untuk turun ke studio hanya selama satu jam saja setiap minggunya, tetapi katanya, "Joel, saya tidak ingin melakukan itu. Saya telah berumur 75 tahun. Saya hanya ingin rileks dan menggembalakan gereja."
Saya merasa sangat kecewa. Saya pikir, "Tuhan, saya masih muda. Saya tidak ingin melakukan hal kecil. Saya memiliki mimpi yang besar. Saya memiliki mimpi yang besar. Saya ingin melakukan lebih lagi."
"Mungkin ini saatnya untuk saya pergi. Mungkin ini saatnya bagi saya untuk mencari beberapa peluang lainnya," demikian pikir saya.
Namun ketika saya bertanya pada hati kecil saya, saya tahu harus berada bersama ayah saya. Saya tidak tahu pasti kapan keputusan itu saya buat, tapi selanjutnya saya hanya melakukan yang terbaik hari demi hari.
Dua tahun kemudian, Ayah saya kembali kerumah Bapa. Saya menyadari sekarang mengapa Tuhan menaruh dalam hati saya sebuah mimpi yang besar, yaitu untuk membangun pelayanan saya sendiri. Tapi saya harus menunggu waktu yang tepat dari Tuhan. Jika saja saya tidak setia dimana saya ditempatkan, dan saya tidak menghormati dan tunduk pada otoritas saya dan memilih yang benar saya percaya, saya tidak akan berdiri dimana saya sekarang berada.
Teman, mungkin anda melihat sepertinya pintu tertutup bagi mimpi anda. Mungkin otoritas anda memiliki pemikiran yang berbeda dari anda. Tetapi begitu anda memutuskan untuk berbunga, ditempat andi ditanam, dan menjaga sikap anda; Ketika anda memutuskan untuk tidak kecewa ketika otoritas diatas anda tidak setuju dengan anda, maka anda akan menuai benih yang anda tabur, dan Tuhan akan membawa anda ketempat dimana Dia mau anda berada. Jadi tetaplah berdiri, tetaplah percaya, dan tetap lakukan yang terbaik karena Tuhan akan membawa anda ke tempat dimana anda belum pernah memimpikannya.
Maka kata tuannya itu kepadanya : Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Matius 25 : 23
sumber : joelosten.com
Diposting oleh MDC Makassar di 15.15 0 komentar
Label: edisi Juni 10
Jumat, 19 Maret 2010
Kebebasan seperti pedang bermata dua
Sejak berada di Taman Eden, Allah telah memberi manusia hak pilihan bebas. Kebebasan adalah salah satu yang paling dihargai dan menjadi dasar dari nilai-nilai Kristen, namun hanya karena kita adalah manusia, kita dapat dengan mudah membiarkan kebebasan kita berubah menjadi pemberontakan.
Setiap hari kita diperhadapkan dengan pilihan-pilihan, sering kali kita harus membuat keputusan dengan cepat, beberapa tampak remeh, dan sebagian besar dan mampu mengubah hidup kita. Tetapi kenyataannya adalah bahwa setiap pilihan yang kita ambil mempunyai konsekuensi, baik besar maupun kecil. Yesus mengatakan kepada kita bahwa kita harus menjadi garam dan terang dunia, dan bahwa kita harus membiarkan terang kita bercahaya di depan orang (Matius 5:13-16). Tetapi Dia juga mengerti bahwa garam kita dapat menjadi hambar dan kita dapat memilih untuk "menyembunyikan" terang kita. Itu adalah pilihan kita. Kita akan kehilangan rasa asin dan menyembunyikan terang kita setiap kali kita mengompromikan integritas dan mengikuti cara dunia.
Seringkali pembenaran dan rasionalisasi selalu begitu mudah ketika kita membuat pilihan seperti, "Semua orang melakukannya," jadi kita berpikir bahwa melakukan satu kebohongan kecil atau salah satu tindakan kecil yang tidak jujur bukanlah sebuah masalah. Setan tidak selalu berjalan berkeliling seperti singa yang mengaum, "mencari orang yang dapat ditelannya" (1 Petrus 5:8) tetapi dia lebih sering bertindak seperti ular yang cerdik di Taman Eden. Ia akan menggunakan kata-kata tipuan yang manis seperti yang ia gunakan kepada Hawa, "Apakah Allah benar-benar mengatakan hal itu?" (Kejadian 3:1).
Jawaban atas pertanyaan Setan sebenarnya mudah yaitu YA, Allah memang benar-benar mengatakan itu ! Dia berbicara kepada kita, memperingatkan kita, mendorong kita, membimbing kita dan membawa kita setiap saat setiap hari. Jika kita mendengarkanNya dan percaya dan taat kepadaNya, Dia akan melindungi kita dari setiap bahaya dan godaan, dan membawa kita ke dalam hidup yang berkelimpahan. Tuhan memberi kita kemampuan untuk memilih namun ketaatan adalah keputusan kita. Kita memiliki kebebasan untuk mentaati Tuhan dan memilih integritas namun kita juga memiliki kebebasan yang sama untuk mentaati setan dan keinginan untuk berbuat dosa yang berakibatkan kematian. Pilihlah untuk taat kepada Tuhan dan Anda memilih kehidupan.
Diposting oleh MDC Makassar di 09.13 0 komentar
Label: Edisi Maret (MDC Buletin)
Sabtu, 20 Februari 2010
Pentingnya menyembah Tuhan
Pujian kita kepada Tuhan adalah bukti bahwa kita menerima keselamatan yang dari Allah dan menyadari bahwa kita telah diangkat Tuhan dari kegelapan masuk kepada terangNya. (baca 1 Petrus 2:9)
Waktu kita mempersembahkan pujian dan penyembahan kepada Tuhan, apakah kita mengenaliNya sebagai Tuhan dan Juruselamat? Bila belum, mengapa kita tidak memulainya dari sana, mengambil langkah awal dari pengertian akan keselamatan yang telah Tuhan berikan kepada kita. Ketika orang lain melihat kita memuji dan menyembah Tuhan dengan tulus, percayalah mereka akan melihat pancaran sinar itu yang akan membawa mereka menuju Juruselamat dan menerima keselamatan kekal tersebut.
Alkitab adalah buku yang ditulis berdasarkan wahyu dari Allah dan Kristus sebagai salah satu sarana komunikasi antara Allah dengan manusia. Dalam Alkitab jelas sekali bahwa Allah adalah tujuan dari seluruh penyembahan kita. Hanya Tuhan yang layak kita puji dan sembah. Dia adalah Allah, pencipta kita, dan kita diperintahkan untuk menyembahNya.
Tanpa penyembahan hidup kita akan kacau, dan Tuhan tidak mau hidup kita kacau, Dia memiliki rencana yang mulia, berbagai cara ditunjukkanNya untuk membuktikan bahwa Tuhan mengasihi kita, Dia menginginkan kita memiliki masa depan bersamaNya. Dia menginginkan kita menikmati kehidupan kekal disurga bersamaNya. Kehidupan pujian dan penyembahan memenuhi kebutuhan yang paling mendasar bagi semua manusia, dan menakjubkan sekali, ia memberikan kekuatan dan juga membawa sukacita besar.
Banyak orang berpikir bahwa memuji dan menyembah Tuhan hanyalah kegiatan menyanyi di gereja, lebih dari itu, itu adalah sikap hati, kerinduan untuk meninggikan Tuhan dan melakukan perintahNya. Penyembahan adalah ekspresi dari kasih dan rasa kagum kepada Tuhan yang telah memberi lebih dari yang sebenarnya patut kita terima.
Diposting oleh MDC Makassar di 17.22 0 komentar
Selasa, 09 Februari 2010
Melangkah dgn Iman dgn Mata terfokuskan kepada Tuhan
Saudara-saudari, masih terbayang dengan segar di ingatan kita masing-masing, suasana yang indah saat kita dihari Paskah tahun 2009 yang lewat. Dengan penuh semangat kita bekerja siang malam menyelesaikan pembangunan gedung berbentuk kerangka beton dapat kita gunakan untuk beribadah dengan sukacita.
Sekarang, apakah yang akan kita lewati di tahun 2010? Sukacita yang semakin merosot? Semangat yang semakin pudar? Gairah yang semakin menurun? God forbid! Dijauhkan kiranya hal itu dari diri kita !
Justru sebaliknya semangat dalam diri kita harus semakin lebih meluap. Gairah dalam diri kita harus semakin meningkat.
Ia yang telah menyanggupkan kita untuk melakukan hal-hal yang melampaui kekuatan kita di tahun 2009 tetap melakukan yang sama di tahun 2010.
Oleh karena itu saya mengajak anda semua untuk memasuki tahun 2010 dengan iman yang teguh dan pandangan mata yang terfokuskan kepada rancangan Tuhan. Selama Rasul Petrus melangkah dengan mata tertuju kepada Kristus ia akan berjalan di atas air. Tetapi bila ia mengalihkan pandangan matanya kepada tingginya ombak, hatinya akan dipenuhi kebimbangan, imannya menjadi pudar, segeralah ia tenggelam ke dalam air.
Mari, melangkah dengan iman dengan mata terfokuskan kepda Tuhan. Mari, kita melangkah di dalam mujizat-Nya di tahun 2010. Mari kita berjalan di atas air dan membuktikan bahwa Tuhan Yesus hidup dan kasih serta kuasaNya tak pernah berubah untuk selama-lamanya.
By ; Dr. Bambang Widjaja
Diposting oleh MDC Makassar di 14.40 0 komentar