Sejak berada di Taman Eden, Allah telah memberi manusia hak pilihan bebas. Kebebasan adalah salah satu yang paling dihargai dan menjadi dasar dari nilai-nilai Kristen, namun hanya karena kita adalah manusia, kita dapat dengan mudah membiarkan kebebasan kita berubah menjadi pemberontakan.
Setiap hari kita diperhadapkan dengan pilihan-pilihan, sering kali kita harus membuat keputusan dengan cepat, beberapa tampak remeh, dan sebagian besar dan mampu mengubah hidup kita. Tetapi kenyataannya adalah bahwa setiap pilihan yang kita ambil mempunyai konsekuensi, baik besar maupun kecil. Yesus mengatakan kepada kita bahwa kita harus menjadi garam dan terang dunia, dan bahwa kita harus membiarkan terang kita bercahaya di depan orang (Matius 5:13-16). Tetapi Dia juga mengerti bahwa garam kita dapat menjadi hambar dan kita dapat memilih untuk "menyembunyikan" terang kita. Itu adalah pilihan kita. Kita akan kehilangan rasa asin dan menyembunyikan terang kita setiap kali kita mengompromikan integritas dan mengikuti cara dunia.
Seringkali pembenaran dan rasionalisasi selalu begitu mudah ketika kita membuat pilihan seperti, "Semua orang melakukannya," jadi kita berpikir bahwa melakukan satu kebohongan kecil atau salah satu tindakan kecil yang tidak jujur bukanlah sebuah masalah. Setan tidak selalu berjalan berkeliling seperti singa yang mengaum, "mencari orang yang dapat ditelannya" (1 Petrus 5:8) tetapi dia lebih sering bertindak seperti ular yang cerdik di Taman Eden. Ia akan menggunakan kata-kata tipuan yang manis seperti yang ia gunakan kepada Hawa, "Apakah Allah benar-benar mengatakan hal itu?" (Kejadian 3:1).
Jawaban atas pertanyaan Setan sebenarnya mudah yaitu YA, Allah memang benar-benar mengatakan itu ! Dia berbicara kepada kita, memperingatkan kita, mendorong kita, membimbing kita dan membawa kita setiap saat setiap hari. Jika kita mendengarkanNya dan percaya dan taat kepadaNya, Dia akan melindungi kita dari setiap bahaya dan godaan, dan membawa kita ke dalam hidup yang berkelimpahan. Tuhan memberi kita kemampuan untuk memilih namun ketaatan adalah keputusan kita. Kita memiliki kebebasan untuk mentaati Tuhan dan memilih integritas namun kita juga memiliki kebebasan yang sama untuk mentaati setan dan keinginan untuk berbuat dosa yang berakibatkan kematian. Pilihlah untuk taat kepada Tuhan dan Anda memilih kehidupan.
0 komentar:
Posting Komentar