Pujian kita kepada Tuhan adalah bukti bahwa kita menerima keselamatan yang dari Allah dan menyadari bahwa kita telah diangkat Tuhan dari kegelapan masuk kepada terangNya. (baca 1 Petrus 2:9)
Waktu kita mempersembahkan pujian dan penyembahan kepada Tuhan, apakah kita mengenaliNya sebagai Tuhan dan Juruselamat? Bila belum, mengapa kita tidak memulainya dari sana, mengambil langkah awal dari pengertian akan keselamatan yang telah Tuhan berikan kepada kita. Ketika orang lain melihat kita memuji dan menyembah Tuhan dengan tulus, percayalah mereka akan melihat pancaran sinar itu yang akan membawa mereka menuju Juruselamat dan menerima keselamatan kekal tersebut.
Alkitab adalah buku yang ditulis berdasarkan wahyu dari Allah dan Kristus sebagai salah satu sarana komunikasi antara Allah dengan manusia. Dalam Alkitab jelas sekali bahwa Allah adalah tujuan dari seluruh penyembahan kita. Hanya Tuhan yang layak kita puji dan sembah. Dia adalah Allah, pencipta kita, dan kita diperintahkan untuk menyembahNya.
Tanpa penyembahan hidup kita akan kacau, dan Tuhan tidak mau hidup kita kacau, Dia memiliki rencana yang mulia, berbagai cara ditunjukkanNya untuk membuktikan bahwa Tuhan mengasihi kita, Dia menginginkan kita memiliki masa depan bersamaNya. Dia menginginkan kita menikmati kehidupan kekal disurga bersamaNya. Kehidupan pujian dan penyembahan memenuhi kebutuhan yang paling mendasar bagi semua manusia, dan menakjubkan sekali, ia memberikan kekuatan dan juga membawa sukacita besar.
Banyak orang berpikir bahwa memuji dan menyembah Tuhan hanyalah kegiatan menyanyi di gereja, lebih dari itu, itu adalah sikap hati, kerinduan untuk meninggikan Tuhan dan melakukan perintahNya. Penyembahan adalah ekspresi dari kasih dan rasa kagum kepada Tuhan yang telah memberi lebih dari yang sebenarnya patut kita terima.